Curhat di Media Sosial Ternyata Membuat Anda Merasa Lebih Buruk

Curhat di Media Sosial Ternyata Membuat Anda Merasa Lebih BurukBagi mereka yang sedang galau, curhat (curahan hati) atau curcol (curhat colongan) adalah salah satu hal yang biasa dilakukan. Berbagai hal tentang pekerjaan atau cinta terkadang harus diutarakan pada mereka yang Anda percaya. Beberapa dari Anda mungkin bertanya untuk apa curhat dengan orang lain jika dengan curhat masalah tidak akan selesai.

Lalu bagaimana dengan kebiasaan curhat di Media Sosial? Sudah menjadi hal biasa bagi sebagian orang yang hidup di era modern saat ini untuk terus membagikan kejadian yang dialaminya di situs jejaring sosial. Tapi tahukah Anda kebiasaan curhat kejadian negatif di media sosial semacam itu justru bisa membikin perasaan Anda menjadi lebih buruk?!

Penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Wisconsin, Madison, Amerika Serikat menyebutkan, siapapun yang membagikan peristiwa buruk yang dialaminya justru membuatnya merasa peristiwa itu lebih buruk lagi. Studi yang melibatkan 300 mahasiswa tersebut memerintahkan mereka untuk mendokumentasikan emosi mereka setiap harinya dan bagaimana mereka berbagi perasaan ketika insiden tersebut terjadi.

Baca juga Artikel tentang Manfaat Sikap Memaafkan Bagi Kesehatan

Studi ini menemukan bahwa 70% dari mereka membagikan perasaan melalui media sosial, SMS, dan telepon.Pada saat mengalami peristiwa positif, mereka lebih suka berbagi melalui SMS dan Twitter, karena kedua media tersebut mudah diakses dari smartphone dan tidak menyebabkan teman langsung merespons pesan yang disampaikan. Sedangkan saat mengalami peristiwa negatif, orang cenderung lebih senang menggunakan telepon untuk berbagi masalah yang dihadapinya.

Dikutip Solopos.com dari Daily Mail, kamis (31/7/2014), para peneliti menemukan bahwa berbagai melalui media sosial akan meningkatkan emosional seseorang. Berbagi kejadian negatif yang dipercaya dapat memperbaiki perasaan justru dinilai oleh para peneliti sebagai hal yang seharusnya tidak perlu dilakukan.

Sebaliknya, jika anda curhat terhadap seseorang yang anda rasa dapat anda percaya, seperti kepada orang tua, saudara, sahabat, atau bahkan kepada psikiater pribadi anda, maka hal ini terbukti sangat berpengaruh positif pada kondisi kesehatan tubuh anda, terutama terhadap kestabilan mental.

Ketika Anda menceritakan masalah pada orang lain, hati Anda akan terasa lebih lega.

Berikut adalah beberapa rincian efek positif dari curhat kepada orang lain, bukan di Media Sosial:

1. Mengangkat beban pikiran

Beberapa dari Anda mungkin merasa bahwa tanpa curhat pun Anda sebenarnya sudah tahu apa yang harus dilakukan. Anda sudah memperhitungkan segalanya apabila sebuah masalah menyerang. Namun, solusi dalam sebuah permasalahan sebenarnya bukanlah satu-satunya yang dicari ketika mencurahkan isi hati. Setidaknya, dalam proses untuk menghilangkan beban tersebut, Anda bisa melegakan hati Anda dan akan terfokus untuk menyelesaikan masalah tersebut. Walaupun orang yang Anda cintai atau orang yang Anda percaya tidak memberikan feedback atau nasehat pada Anda, setidaknya anda sudah menjadikan mereka sebagai salah satu teman cerita dalam hidup Anda.

2. Menyelidiki bersama

Mungkin Anda adalah sosok tertutup yang enggan untuk menceritakan masalah Anda dengan orang lain, kecuali dengan mereka yang benar-benar sudah Anda percaya. Seringkali Anda akan mendapatkan berbagai hal tentang diri Anda selama ini tentang apa yang Anda sembunyikan. Teman Anda akan mampu mengungkapkan segalanya. Mungkin di awal, Anda akan merasa marah. Namun, sebenarnya Anda membutuhkan bongkaran-bongkaran rahasia Anda.

Selain itu, Anda akan menyangkal semua yang dikatakan oleh teman-teman Anda. Namun, akhirnya Anda akan mengakui bahwa bongkaran-bongkaran rahasia tersebut memang benar adanya. Saat itu, Anda juga akan merasakan lega karena tidak menyembunyikan apa-apa. Bagi beberapa orang, sebenarnya ini adalah manfaat dari curhat. Dengan curhat kepada teman yang terpercaya, Anda akan menghilangkan rahasia-rahasia lama yang sudah mengendap.

3. Berbagi beban

Setegar-tegarnya batu karang akan tetap terkikis oleh kerasnya deburan ombak. Sama seperti manusia, setegar apapun, pasti akan mengalami masa sulit karena dirundung masalah apalagi jika dirinya terkena banyak masalah. Ia harus mampu merapikan seluruh masalah yang ada agar tidak menghambat pekerjaan. Jangan pernah menyimpan banyak masalah seorang diri. Jika Anda melakukan hal ini, Anda sama saja menyimpan bom waktu yang suatu saat nanti akan meledak, tak tahu kapan dan tak tahu besarnya.

Tinggalkan rasa gengsi dan rasa malu untuk sejenak dan curahkan masalah Anda pada teman atau orang yang dipercaya. Banyak dari Anda yang malu ketika masalah Anda diketahui oleh orang banyak. Anda takut dicap Anda orang yang lemah karena tidak mampu menyelesaikan masalah yang seperti itu. Selain itu, ketakutan-ketakutan lain juga akan muncul, misalnya Anda takut teman Anda akan membeberkan masalah Anda pada banyak orang. Ketika Anda dirundung masalah, seringkali Anda hanya berpikir negatif saja. Cobalah untuk berpikir secara positif bahwa semua orang memiliki sisi baik.

4. Tipe teman

Tidak semua orang membutuhkan saran ketika curhat. Beberapa dari mereka, hanya ingin didengarkan saja. Apabila Anda ingin mencari solusi dari permasalahan Anda, jangan mencari teman yang pendiam. Carilah teman yang bisa memberikan saran yang tegas. Sementara bagi Anda yang hanya butuh telinga untuk mendengarkan, Anda bisa memilih teman yang pendiam. Mereka akan sedikit berkomentar tentang masalah yang sedang Anda hadapi. Selain itu, ada baiknya ketika Anda tidak curhat di forum. Curhatlah dengan face to face.

Anda juga harus memperhatikan bahwa teman yang cocok untuk dijadikan tempat curhat adalah mereka yang mampu berpikir logika. Mereka yang bijak tentu sudah merasakan bagaimana manis pahitnya kehidupan. Usahakan agar sesi curhat Anda berjalan dengan lancar dan nyaman. Jangan sampai ketika curhat, Anda merasa bahwa tidak terjadi apa-apa.

0 Response to "Curhat di Media Sosial Ternyata Membuat Anda Merasa Lebih Buruk"

Post a Comment