Foto: copyright thinkstockphotos.com |
Pernah kah kamu begitu mencintai seseorang meski kamu tahu kalian tak bisa bersama-sama, kecuali keajaiban yang bisa menyatukan kalian? Rasanya seperti menjaring angin, sia-sia saja. Kita tahu, inilah saatnya kita berhenti sebelum jatuh dan terluka lebih parah lagi. Tapi entah mengapa sulit sekali untuk membendung perasaan cinta itu.
Hingga pada saatnya, tanpa ada aba-aba, ia datang melalui sebuah undangan. Ia akan meminang/ dipinang seorang Pria/wanita. Dan Pria/ wanita itu ... bukanlah kamu.
Tak Ada Yang Perlu Disalahkan
Mencintai seseorang butuh pengorbanan. Layaknya simpul, keduanya perlu mengikat dengan erat. Kala salah satu melepaskannya, perjuangan tak lagi sama rasanya.
Lalu siapa yang perlu disalahkan? Tidak ada. Ingatlah bahwa semuanya sudah digariskan dan ditempatkan sesuai pada porsinya. Mengikhlaskan adalah jawaban untukmu karena meski pahit dan menyakitkan, undangan pernikahan itu adalah bukti bahwa semesta tak menyematkan nama kalian untuk bersanding bersama.
Keputusannya Adalah Pembuka Jalanmu Agar Lebih Lega
Meski rasanya perih melihatnya bersanding bersama wanita lain, tetapi ini adalah pembuka jalan bagimu untuk memulai hidup yang baru. Berapa kali kamu mengeluh dan merasa sulit melepaskan bayang-bayangnya? Keputusannya ini adalah pertanda ia memulai hidupnya yang baru, begitu pula denganmu. Terkesan tak berperasaan, tetapi mungkin ini cara Tuhan mematikan perasaanmu terhadapnya. Kamu berhak, sangat berhak untuk memulai hidup baru tanpa bayang-bayangnya lagi. Begitupula dengannya. Bukankan itu yang selama ini kalian harapkan?
Jangan Merasa Dunia Telah Membuangmu
Kenyataan memang harus diterima. Dia tidak menjadikanmu pilihannya, tetapi bukan artinya dunia membuangmu. Kamu punya kesempatan yang begitu lapang untuk menemukan orang-orang baru dan meningkatkan kualitas dirimu yang selama ini terbelenggu rasa pilu karenanya. Tak perlu ada balas dendam, karena sesungguhnya ini cara kehidupan mengajarkanmu arti keikhlasan dan lahir baru.
Kirimkan Doa Terbaik Untuknya
Pada akhirnya, kenyataan memang pahit, tapi tak selamanya. Ulurkan tangan, berikan selamat, doakan segala yang baik untuknya dan calon keluarga kecilnya, agar doa serupa akan kembali padamu berlipat-lipat gandanya.
Keikhlasan dan memaafkan adalah sedikit memberi ruang di hati dan menutup palang rasa benci. Cincin akan disematkan. Selamat membangun hidup baru, untukmu yang pernah kusayang. Selamat berbahagia.
(Berbagi Itu Indah)
Sumber : vemale.com
0 Response to "Kuucapkan: Selamat Menikah, Untukmu Yang Pernah Kusayang"
Post a Comment